Death in the Water 2 Full Repack 2023:

Death 

Kematian adalah berhentinya secara tidak dapat dibalikkan semua fungsi biologis yang mendukung satu organisme. Untuk organisme yang memiliki otak, kematian juga dapat didefinisikan sebagai berhentinya secara tidak dapat dibalikkan fungsi seluruh otak, termasuk batang otak, dan kematian otak kadang-kadang digunakan sebagai definisi hukum kematian. Sisa-sisa organisme sebelumnya biasanya mulai membusuk tidak lama setelah kematian. Kematian adalah proses yang tidak dapat dihindari yang pada akhirnya terjadi pada semua organisme. Beberapa organisme, seperti Turritopsis dohrnii, bersifat biologis abadi. Namun, mereka masih dapat mati karena sebab lain selain penuaan.

Menentukan kapan seseorang telah mati dengan pasti telah terbukti sulit. Awalnya, kematian didefinisikan sebagai terjadi ketika pernapasan dan detak jantung berhenti, status yang masih dikenal sebagai kematian klinis. Namun, perkembangan CPR tidak lagi membuatnya tidak dapat dibalikkan. Kematian otak adalah pilihan berikutnya, tetapi ada beberapa definisi untuk ini. Beberapa orang percaya bahwa semua fungsi otak harus berhenti. Beberapa orang percaya bahwa bahkan jika batang otak masih hidup, kepribadian dan identitas hilang secara tidak dapat diambil kembali, sehingga orang tersebut seharusnya benar-benar mati.

Kematian umumnya diterapkan pada organisme keseluruhan; proses serupa yang terlihat pada komponen individu organisme, seperti sel atau jaringan, disebut nekrosis. Sesuatu yang tidak dianggap sebagai organisme, seperti virus, dapat dihancurkan secara fisik tetapi tidak dikatakan mati, karena virus tidak dianggap hidup pada awalnya. Pada awal abad ke-21, 56 juta orang meninggal setiap tahunnya. Alasan yang paling umum adalah penyakit kardiovaskular, yang merupakan penyakit yang memengaruhi jantung.

Problems of definition:

Banyak budaya dan agama memiliki konsep kehidupan setelah kematian dan juga mungkin memegang gagasan penghakiman perbuatan baik dan buruk dalam kehidupan seseorang. Mungkin juga ada adat yang berbeda untuk menghormati jasad, seperti pemakaman, kremasi, atau pemakaman langit.

Sebuah studi yang dikenal sebagai biogerontologi berusaha menghilangkan kematian akibat penuaan alami pada manusia, seringkali melalui penerapan proses alami yang ditemukan pada beberapa organisme. Namun, karena manusia tidak memiliki cara untuk menerapkannya pada diri mereka sendiri, mereka harus menggunakan cara lain untuk mencapai umur maksimum bagi manusia, seperti pengurangan kalori, diet, dan olahraga.

Konsep kematian adalah kunci untuk pemahaman manusia tentang fenomena ini. Ada banyak pendekatan ilmiah dan berbagai interpretasi tentang konsep ini. Selain itu, perkembangan terapi yang menjaga kehidupan dan banyak kriteria untuk mendefinisikan kematian dari sudut pandang medis dan hukum telah membuat sulit untuk menciptakan definisi tunggal yang menyatukan.

Salah satu tantangan dalam mendefinisikan kematian adalah membedakannya dari kehidupan. Sebagai titik waktu, kematian tampaknya mengacu pada saat kehidupan berakhir. Menentukan kapan kematian terjadi sulit, karena berhentinya fungsi kehidupan seringkali tidak simultan di seluruh sistem organ. Penentuan tersebut, oleh karena itu, memerlukan pembuatan batas konseptual yang tepat antara kehidupan dan kematian. Ini sulit dilakukan karena sedikit konsensus tentang bagaimana mendefinisikan kehidupan.

Mungkin memungkinkan untuk mendefinisikan kehidupan dalam hal kesadaran. Ketika kesadaran berhenti, suatu organisme dapat dikatakan telah mati. Salah satu kelemahan dalam pendekatan ini adalah bahwa ada banyak organisme yang masih hidup tetapi mungkin tidak sadar. Masalah lainnya adalah dalam mendefinisikan kesadaran, yang memiliki banyak definisi yang berbeda yang diberikan oleh ilmuwan modern, psikolog, dan filsuf. Selain itu, banyak tradisi agama, termasuk tradisi Abrahamik dan Dharmic, berpendapat bahwa kematian tidak (atau mungkin tidak) mengakibatkan berakhirnya kesadaran. Dalam budaya tertentu, kematian lebih merupakan proses daripada peristiwa tunggal. Ini mengimplikasikan peralihan yang lambat dari satu keadaan spiritual ke keadaan lainnya.